metabolisme
Lemak – lemak mengandung jmlah energi lebih besar per gramnya dibandingkan dengan makanan lainnya. Selain penggunaan lemak sebagi bahan makanan, tubuh manusia mensitesis lemak dari karbohidrat dan protein. Kombinasi pembentukan dan pemecehan bahan makanan dalam tubuh disebut metabolisme. Dalam hal ini, akan dibahas mengenai dua proses, yaitu anabolisme (biosintesis) dan katabolisme (biodegradasi).

Kebanyakan senyawa organik terbakar di lingkungan yang mengandung oksigen menghasilkan karbon dioksida, air dan energi termasuk dengan halnya lemak. Namun tubuh tidak dapat menggunakan proses pembakaran langsung ini, karena tubuh harus mempertahankan suatu suhu yang hampir konstan. Mirip dengan itu, pembentukan molekul dalam tubuh tidak dapat menggunakan suhu tinggi, yaitu semua reaksi biokimia harus terjadi pada suhu 37 0C (98,6 0F). Sedikit energi dibebaskan selama metabolisme sebagai panas (tidak ada transformasi energi 10% efisien) yang digunakan untuk mempertahankan suhu normal tubuh pada hewan berdarah panas.

Reaksi biokimia selalu berpasangan sedemikian hingga energi yang dilepaskan oleh salah satu reaksi diabsorpsi oleh reaksi yang lain dan diubah ke dalam energi potensial kimia dalam bentuk ikatan kimia pada reaksi kedua. Secara keseluruhan, bahan makanan bertindak sebagai suatu medium pemindahan energi, bahan makanan (energi potensial kimia dalam ikatan) memasuki tubuh manusia, dimana sebagian dari energinya diunakan untuk mempertahankan fungsi – fungsi tubuh, dan sisanya disimpan dalam ikatan – ikatan kimia lain (misalnya, dalam lemak). Bila manusia membutuhkan energi ekstra, digunakan energi simpanan tadi.

Dalam mekanisme pembentukan dan pemecahan lemak, harus diingat bahwa asam – asam lemak adalah tak bercabang dan selalu mengandung atom – atom karbon dalam suatu jumlah genap. Diperkirakan bahwa sintesis asam – asam lemak dalam tubuh haruslah terjadi dalam tahapan – tahapan yang melibatkan unit dua atom karbon. Perkiraan awal bahwa asam lemak dibentuk dari unit – unit asam asetat belakangan diuji dengan percobaan yang menggunakan asam asetat bertanda karbon-14 (tertulis sebagai *C). Bila hewan percobaan memakan asam asetat bertanda karbon-14 pada gugus karboksilnya, asam – asam lemak yang terbentuk dalam tubuh hewan mengandung tanda pada atom – atom karbon yang berselang seling dimulai pada gugus karboksilnya.

percobaan 1

Bila asam asetat diberi tanda pada gugus metil, asam lemak yang terbentuk dalam tubuh hewan percobaan mengandung tanda secara berselang seling pada atom karbon yang dimulai dari karbon alfa.

percobaan 2

Baik anabolisme maupun katabolisme, asam – asam lemak keduanya melibatkan suatu senyawaan yang disebut koenzim A (A = asetilasi). Koenzim A bertindak baik sebagai suatu donor gugus asetil dalam anabolisme maupun sebagai suatu akseptor gugus asetil dalam katabolisme. Koenzim A mengalami reaksi utamanya pada gugus SH, sehingga dapat disingkat sebagai CoA-SH.
koenzim A